Ketum Lembaga Perempuan Dayak Nasional Bahas Kecantikan dan Kerajinan Budaya Dayak Di ACWO Forum & Expo 2023

PORTALKALTIM.ID, Jakarta – Ir. Nyilong Inga Simon, Ketua Umum Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN), membagikan wawasan tentang bagaimana melestarikan dan mempromosikan warisan budaya serta keindahan alami masyarakat Dayak pada Kongres Wanita Indonesia (KOVWVANI) dan ASEAN Confederation of Women’s Organizations (ACWO) Forum & Expo 2023 yang berlangsung dari 24 hingga 26 Oktober 2023 di Gedung Smesco, Jakarta.

Nyelong menekankan budaya masyarakat Dayak di wilayah Kalimantan di mana kecantikan tidak hanya dikaitkan dengan kecerdasan tetapi juga dengan bahan-bahan alami yang ada di wilayah tersebut.

Read More

Dia menjelaskan bahwa mereka mengambil inspirasi dari alam itu sendiri. Misalnya, jenis tanah liat tertentu digunakan dalam proses kecantikan unik yang melibatkan penggalian dan pengumpulan tanah liat ini di bawah kondisi lunar dan solar tertentu, seringkali saat bulan purnama dan dekat tengah hari.

“Masyarakat Dayak telah melestarikan warisan mereka melalui praktik tradisional seperti kerajinan dan anyaman, yang meliputi pembuatan produk unik seperti pakaian kepala dengan menggunakan rotan, serta penggunaan purun (akar anggrek) dalam perhiasan seperti kalung dan cincin. Inisiatif seperti ini tidak hanya melayani untuk meningkatkan status perempuan Dayak tetapi juga meningkatkan perekonomian lokal.” jelasnya

Salah satu tujuan utama Lembaga Perempuan Dayak Nasional adalah untuk memperluas kapasitas anggotanya, terutama melalui pendidikan formal, agar mereka dapat mengikuti tren dan perkembangan global.

Dengan berjejaring melalui organisasi perempuan lain dalam acara seperti KOVWVANI dan ACWO Forum & Expo, mereka bertujuan untuk mengidentifikasi peluang pengembangan dan pemasaran produk-produk mereka, baik lokal maupun internasional.

Baca Juga:  Hari Asuransi Nasional, LAZADA Bermitra Dengan BWT Untuk Tingkatkan Keamanan Belanja Online

Nyelong juga menekankan pentingnya menghindari kegiatan organisasi yang tidak produktif tanpa aktivitas ekonomi. Untuk memastikannya, mereka bermaksud untuk merangsang kreativitas di antara anggotanya, memungkinkan mereka untuk menggali potensi sumber daya alam di wilayah mereka dan mengasah keterampilan kerajinan.

Nyelong memamerkan berbagai barang, seperti pakaian kepala bertabur mutiara, pakaian, dan aksesori, semuanya dihiasi dengan unsur-unsur budaya Dayak yang khas.

“Melalui partisipasi mereka dalam acara seperti ACWO Forum & Expo 2023, saya berharap dapat memperkuat jaringan, memperluas pengetahuan, dan membudidayakan kreativitas serta kita dapat memamerkan budaya Dayak dan menciptakan produk yang menarik baik di tingkat lokal maupun global,” Ungkap Nyelong Inga Simon. (PR)

Related posts